Kesadaran Berperilaku Profesional

Ada empat hal yag perlu dilakukan agar seorang pekerja dapat berperilaku secara profesional dibidang TI, yaitu :
1. Membangkitkan kesadaran.
2. Membangun komitmen.
3. Membangun sistem pengawasan dan pelaporan dalam diri, serta
4. Meningkatkan profesionalisme.


a. Membangkitkan kesadaran
Inti dari teknologi informasi adalah angka 0 dan 1, angka tersebut bisa bermakna banyak seperti trueatau false, on atau of, dan sebagainya. Jika diterjemahkan dalam kehidupan sehari – hari adalah kosong dan isi, tidak ada dan ada, atau benar dan salah, dan sebagainya. Hal itu dapat diartikan bahwa kehidupan ini memang diciptakan dari dua hal yang berbeda akan tetapi selalu berpasangan, pilihan pada kehidupan pun pada dasarnya hanya dua saja yakni ya atau tidak, hidup atau mati, baik atau buruk, dan lain sebagainya.
Sebagai seorang profesional TI tentunya pekerja harus lebih memahami bahwasannya dalam setiap pekerjaan, hanya ada dua pilihan yang dapat dilakukan, yaitu menerima pekerjaan atau menolaknya. Jika sudah menyatakan menerima sebuah pekerjaan, maka harus mengetahui segala konsekuensinya yang tercipta dari penerimaan pekerjaan tersebut ( dalam konteks hak dan kewajiban ), maka seorang pekerja akan melakukan pekerjaan yang diterima itu dengan penuh integritas, dedikasi dan tanggung jawab sesuai dengan komitmen yang telah disepakati.
Dengan memahami hal itu, sudah pasti seorang profesional teknologi informasi dengan kesadarannya akan membisaakan diri untuk berprilaku secara profesional dalam setiap pekerjaannya. Berusaha menyelesaikan pekerjaannnya dengan tepat waktu, mendapatkan dan menggunakan segala sesuatu yang dibutuhkan dengan cara yang legal, memberikan hasil pekerjaan pun sesuai dengan komitmen yang telah disepakati, serta menjelaskan hasil yang telah dicapai dengan sejujur-jujurnya. Artinya dalam sebuah sistem tentunya ada kelebihan dan kekurangan yang terjadi sehingga kelebihan dan kekurangan tersebut harus disampaikan semuanya denga detil tanpa ditutup – tutupi.

b. Membangun dan Menjaga Komitmen Diri
Agar kesadaran dalam diri dapat diterjemahkan dalam perilaku pada setiap pekerjaan, maka perlu adanya kontinyultas yang harus dijalankan.
Untuk menjaga membangun dan menjaga sebuah komitmen memanglah tidak mudah, karena itulah dibutuhkan suatu tekad yang kuat dari dalam diri, karena dalam sebuah komitmen tidak memandang untung atau rugi, yand dipandang adalah bagaimana terjadinya proses kesepakatan diawal harus dijalankan.

c. Sistem Pengawasan dan Pelaporan Diri

Agar perilaku profesional yang dijalankan tetap stabil, maka diperlikan suatu pengawasan yang selalu dapat mengingatkan profesionalisme yang sedang dijalankan mengalami penurunan. Untuk itu dengan berpedoman pada model SMART (Self Monitoring and Reporting Technology) maka sebagai seorang profesional yang bergerak dibidang teknologi informasi, harus dapat melakukan pengawasan dan pelaporan yang dilakukan oleh dan untuk pekerja sendiri.
Langkah – langkah yang bisa dilakukan : pertama, pekerja harus terbisaa membuat dokumentasi dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Kedua, pekerja harus memiliki kesadaran untuk dapat menerima setiap kekurangan dari pekerjaan yang dilakukan, sehingga akan melakukan perbaikan – perbaikan. Untuk hal ini dibutuhkan kejujuran diri dan kebesaran hati. Ketiga, melakukan evaluasi pada setiap tahapan pekerjaan secara berkala, mau menerima segala konsekuensi logis dari setiap komitmen yang telah dibangun dan mencatat setiap kejadian kesalahan dan mencari solusi penyelesaiannya.

d. Terus Meningkatkan Profesionalisme
Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. Dalam proses ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk penataran, pembinaan dar organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi, penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatan kualitas pekerja, imbalan dan lain-lain secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme pekerja dibidang Teknologi Informasi. Proses peningkatan profesionalisme disebut dengan istilah “Proses Profesional” (Eggland, 1989). Proses profesional adalah proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistematis untuk mengembangkan profesi kearah status profesional (peningkatan status).
Untuk meningkatkan profesionalisme tentunya perlu diketahui terlebih dahulu tentang standar profesional. Secara teoritis menurut Gilley (1989), standar profesional dapat didekati dengan perspektif pendekatan berorientasi filosofis. Tigal hal pokok yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keprofesionalan, yaitu :


1. Pendekatan lambing profesionalisme
2. Pendekatan sikap individu
3. Pendekatan electic.

Pendekatan pada lambang profesionalisme yang dimaksud adalah pendekatan standard profesional dari sertifikasi, lisensi dan akreditasi. Di era globasasi ini, sertifikasi dinilai sangat penting, untuk menuju pada level yang diharapkan. Pada praktiknya pekerjaan dibidang TI membutuhkan expertise. Disamping itu seorang pekerja dibidang Teknologi Informasi, dapat dikatakan merupakan profesi menjual jasa, dimana bisnis jasa bersifat kepercayaan. Prospek dari profesi ini terletak pada kepercayaan terhadap orang-orang yang terlibat didalamnya.
Pendekatan sikap individu juga sangat penting dalam penilaian tingkat profesionalism. Layanan individu pemegang profesi haruslah diakui oleh umum dan bermanfaat oleh penggunanya. Sikap indovidu tersebut antara lain adalah kebebasan personal, pelayanan umum, pengembangan sikap individual dan aturan-aturan yang bersifat pribadi. Sedangkan peningkatan kemampuan electic merupakan peningkatan kemampuan mengelola prosedur, teknik, metode dan konsep dari berbagai sumber, sistem dan pemikiran akademis yang berkaitan dengan profesinya.

COMMENTS :

Don't Spam Here

0 komentar to “Kesadaran Berperilaku Profesional”

Posting Komentar

Saran dan Kritik Anda Adalah Sebuah Pelajaran Bagi Kami Untuk Menjadi Lebih Baik

Copyright © 2010 All Rights Reserved. Powered by Jroenowel and Distributed by zeronoel .